Alasan Cita Rasa Masakan Tradisional Sangat Unik dan Beragam
Cita Rasa Masakan Tradisional – Indonesia adalah negara yang sangat beragam. Ini bisa dicermati berasal dari budaya, bahasa, daerah wisata, masakannya.
Sekarang, kala bicara perihal kuliner nusantara, dunia jelas kelezatan hidangan unik khas nusantara lho. kamu tahu! Sebut saja Rendang, keliru satu seni kuliner nusantara yang merupakan hidangan paling sedap di dunia berdasarkan polling interaktif CNN Dilanjutkan dengan sate dan nasi goreng.
Meski kini banyak kuliner kekinian ala anak muda, tetapi belum ada yang bisa menyaingi khas dan keunikan cita rasa masakan tradisional Indonesia. Tak hanya itu, masakan khas nusantara juga punyai banyak ragam pilihannya lho.
Jangan lewatkan minuman yang sehat dan menyegarkan, terasa berasal dari snack sampai makanan berat, makanan asin sampai makanan manis harga menu .
Namun, bagi yang menginginkannya Buka usaha makanan Makanan tradisional Indonesia, tak wajib kuatir kalah bersaing sebab cita rasa makanannya yang unik menarik banyak pembeli.
Cita rasa masakan Indonesia yang khas dan unik tidak bisa dibedakan lepas berasal dari letak geografis dan budaya Indonesia. Namun, masih ada banyak alasan mengapa rasa makanan tradisional Indonesia begitu tidak serupa dan unik. Perhatikan poin-poin selanjutnya ini ya!.
Alasan Cita Rasa Masakan Tradisional Yang Beragam
1. Tersedia beraneka macam rempah bumbu
Indonesia merupakan negara kepulauan tropis. Dimana suhu Iklim di Indonesia membawa kehangatan dan hujan tinggi sepanjang tahun dan juga sinar matahari yang merata. Dalam kondisi cuaca seperti itu, tanaman rempah-rempah juga tumbuh dengan baik di Indonesia.
Seperti diketahui, macam rempah bumbu di Indonesia seperti pala, cengkeh, paprika, kayu manis, lengkuas dan rempah-rempah lainnya digunakan sebagai bahan dasar membuat makanan tradisional. Nah, itulah sebabnya kenapa bumbu yang tidak serupa menghasilkan rasa yang tidak serupa pula.
Pada akhirnya, rempah dan bumbulah yang membuat makanan tradisional Indonesia unik dan khas. Mencicipi masakan tradisional nusantara tidak dapat bikin jadi bosan sebab dapat tetap menemukan cita rasa baru.
2. Beda suku, beda budaya, beda langkah memasak
Alasan lain mengapa rasa makanan tradisional Indonesia begitu begitu banyak ragam dan unik adalah paduan banyak rempah-rempah dan bumbu yang dikombinasikan dengan suku dan budaya yang berbeda.
Setiap daerah punyai resep uniknya masing-masing. Misalnya pengolahan Soto Betawi tidak serupa dengan Soto Lamongan, tetapi keduanya sama-sama Soto.
Soto khas Betawi berasal dari Diki Jakarta membuat kuahnya lebih gurih dan harum. Ada tiga pilihan kuah yang bisa dipilih : kuah bening, santan, dan susu. Soto Betawi kebanyakan pakai daging sapi atau jeroan sapi dan tambahan irisan tomat.
Berbeda dengan soto lamongan, kuahnya lebih gurih sebab ditambahi dengan taburan koya. Selain itu, soto lamongan juga tidak pakai tomat dan dihidangkan dengan potongan ayam. Tahukah Kamu bahwa Indonesia punyai setidaknya 50 model soto?
Menurut data yang dihimpun oleh komunitas budaya Indonesia, tak hanya 50 varietas Soto, Indonesia punyai 100 model sambal dan lebih berasal dari 60 hidangan sate. Secara keseluruhan, setidaknya ada 1.458 resep untuk seluruh resep makanan dan minuman di Indonesia. Wow Sangat begitu banyak ragam bukan!.
Baca Juga : Jangan Ketuker, Ini dia Bedanya Foodie dengan Eatie
3. Dipengaruhi oleh lingkungan daerah tinggal
Letak geografis Indonesia juga pengaruhi komoditas masing-masing daerah. Hasil pertanian dan tanaman yang tidak serupa juga membuat makanan utama di setiap daerah berbeda. Misalnya lokasi Maluku, banyak menghasilkan sagu. Alhasil, banyak makanan khas daerah yang berbahan dasar sagu. Sebut saja Woku Komo-Komo, bubur ne dan Papeda.
4. Bukan hanya makanan tetapi juga warisan budaya.
Makanan tradisional erat kaitannya dengan budaya daerah. Tak jarang, makanan tradisional yang biasa Kamu pakai diawali dengan santapan khusus untuk upacara adat.
Misalnya bebek betut khas Bali. Jika Kamu pergi ke Bali, Kamu dapat menemukan Bebek betutu di banyak restoran. Tentu saja, hidangan ini merupakan keliru satu upacara rutinitas atau keagamaan.
Inilah mengapa cita rasa makanan tradisional Indonesia begitu begitu banyak ragam dan unik.
5. Di balik setiap makanan tradisional ada filosofi
Setiap hidangan tradisional Indonesia punyai filosofi tersendiri yang meningkatkan keragaman makanan. Ketika Idul Fitri punyai semboyan, “Mengaku lepat”, sebut saja ketupat, keliru satu makanan wajib selagi moment itu. Ada juga sate lilit khas tradisional Bali, yang melambangkan persatuan.
Itulah lebih dari satu alasan mengapa Cita rasa masakan tradisional Indonesia rasanya sangat tidak serupa dan unik. Membuka usaha makanan tradisional Indonesia punyai potensi besar bagi banyak konsumen sebab rasanya yang enak.