
Secara pertumbuhan, sepertinya bank berkembang sebagai perusahaan fintech, yang juga melakukan bisnis menerima simpanan dan melakukan pinjaman, kata Mundra saat berbicara di Kolokium Perbankan edisi ke-14 yang diselenggarakan oleh CII.
“Bank harus sadar bahwa perusahaan fintech adalah entitas yang kompak, mereka gesit. Jadi, bank yang mencoba meniru perusahaan fintech secara totalitas, menurut saya bukan pendekatan yang tepat dan bukan model bisnis yang tepat,” jelasnya, untuk berita lebih lengkap ada di Bacadenk.com.
Menurutnya, akan bermanfaat bagi bank dan perusahaan fintech untuk memiliki kerja sama yang berarti, dan dengan cara ini, keduanya dapat memanfaatkan kekuatan masing-masing. “Jadi begitulah situasi di mana ada persaingan, tetapi ada kerja sama.”
Mundra mengatakan, perusahaan fintech memiliki kekuatan gesit dan inovatif, sedangkan bank memiliki keunggulan memiliki basis sumber daya, jangkauan, dan kepercayaan nasabah yang baik. “Jadi, hal-hal ini bisa saling melengkapi dan menguntungkan keduanya,” tegasnya.
Mantan Deputi Gubernur RBI itu mengatakan, baik bank maupun perusahaan tekfin ‘harus menghindari godaan’ untuk memperkenalkan terlalu banyak produk dan terlalu banyak proses, baik melalui kolaborasi atau in-house, dalam waktu singkat.
“Pengamatan dan pengalaman pribadi saya membuat kedua konstituen penting mereka bingung. Dan, konstituen penting adalah staf mereka sendiri dan pelanggan mereka sendiri, ”katanya.
Menurut Mundra, sangat penting bagi bank untuk ‘sangat keras melihat’ model-model tradisional yang telah ditempuh bank.
“Saya tidak menyarankan bahwa cabang harus dihilangkan tetapi ada kebutuhan untuk menata kembali model bisnis. Kita harus melihat mana cabang yang merugi dan mana cabang yang memberikan kontribusi positif, mana cabang yang dapat dirampingkan dan mana cabang yang dapat disingkirkan sepenuhnya dan di mana Anda dapat mengandalkan sepenuhnya pada teknologi dan di mana Anda dapat mengandalkan pengaturan keagenan,” katanya, menambahkan untuk setiap bank penting untuk melakukan penilaian holistik lengkap dari jaringan cabang mereka dan bagaimana mendapatkan nilai maksimal dari ini.
Soal kredit korporasi, kata dia, bank jangan hanya menjual produk ke korporasi karena kebanyakan korporasi kini mengharapkan ‘solusi’ dari sistem perbankan. “Jadi jika Anda hanya fokus pada produk, Anda hanya akan menghasilkan beberapa topline, tetapi itu tidak akan menambah bottomline Anda. Jadi Anda perlu mengadopsi pendekatan berbasis solusi jika Anda ingin melakukan corporate banking, ”tambahnya.